Pergerakan saham BBNI hingga tanggal 03 November 2020 terpantau mendekati garis MA 120 atau rata-rata pergerakan harga saham selama 120 hari terakhir. Selama pergerakan harga saham BBNI masih berada di atas MA 120 bisa dikatakan trend pergerakannya masih dalam cenderung bullish atau naik. Dan jika pergerakan harga mampu menembus ke bawah garis MA 200 maka investor perlu mewaspadai adanya trend bearish atau cenderung turun. Oleh sebab itu, saat ini MA120 bisa dikatakan sebagai level support atau batas bawah dalam trend pergerakan saham BBNI yang terjadi saat ini.
Sedangkan untuk indikator MACD cenderung mulai bergerak di zona negatif yang artinya trend cenderung bearish atau turun.
Penurunan saham BBNI beberapa hari terakhir dipengaruhi oleh katalis negatif dari menurunnya laba Q3 2020 sebesar minus 63,9%. BNI menyatakan penurunan ini terkait dengan pembentukan cadangan yang lebih konservatid selama pandemi. Imbasnya rasio kecukupan pencadangan atau coverage ratio Q3 2020 naik dari 159,2 persen di Q3 2019 menjadi 206,9 persen di Q3 2020.
Pencadangan ini terkait antisipasi bank dalam menghadapi resiko kredit macet selama pandemi agar tidak mengganggu likuiditas bank yang notabene mayoritas dananya berasal dari simpanan masyarakat. Salah satu sumber pencadangan berasal dari pendapatan bank yang akhirnya menggerus perolehan laba bersih.
Untuk jangka panjang BBNI layak dikoleksi dengan target harga terdekat di 5400. Secara valuasi saat ini BBNI masih tergolong undervalued dengan PBV (Price Book Value) sebesar 0.79x.
Founder www.nabungsaham.id. Profesional trader & investor. Phone/WA: 081310008550