Tanggal 10 November 2020 yang lalu, perhatian para investor pasar modal Indonesia banyak tertuju pada rebalancing indeks MSCI. Banyak pelaku pasar yang khawatir kalau sahamnya keluar dari indeks MSCI maka harga sahamnya akan relatif turun. Padahal faktanya tidak selalu seperti itu. Maka dari itu, sebagai investor bijak maka ada baiknya kita memahami apa itu indeks MSCI dan bagaimana pengaruhnya bagi pergerakan harga suatu saham. Mari kita simak pengertian indeks MSCI dan apa manfaat dari rebalancing indeks MSCI bagi para investor pasar modal di Indonesia!
Daftar Isi
Apa itu indeks MSCI ?
Kepanjangan MSCI adalah Morgan Stanley Capital International. Indeks ini dibuat oleh Morgan Stanley yang merupakan broker ternama di Amerika Serikat. MSCI sendiri dibuat untuk mengukur performa pasar saham di area tertentu. Oleh sebab itu, indeks ini sering dijadikan acuan investasi oleh para fund manager dan investor di seluruh dunia.
MSCI juga merilis indeks untuk pasar saham Indonesia yang banyak digunakan sebagai acuan bagi para investor global yang ingin berinvestasi di pasar saham Indonesia. Sehingga pada umumnya, investor global lebih memilih saham yang ada di indeks MSCI. Beda halnya dengan investor tanah air yang umumnya mengacu pada indeks LQ45 yang dibuat untuk mengetahui daftar saham yang memiliki transaksi yang likuid, kapitalisasi pasar yang besar, dan fundamental yang baik.
Metodologi Indeks
Indeks ini didasarkan pada Metodologi MSCI Global Investable Indexes (GIMI) — suatu pendekatan yang komprehensif dan konsisten terhadap konstruksi indeks yang memungkinkan pandangan global yang bermakna dan perbandingan lintas regional di semua ukuran kapitalisasi pasar, segmen dan kombinasi sektor dan gaya. Metodologi ini bertujuan untuk memberikan cakupan yang lengkap dari peluang investasi yang relevan dengan penekanan kuat pada likuiditas indeks, investabilitas dan replikabilitas. Indeks ditinjau setiap tiga bulan, yaitu pada bulan Februari, Mei, Agustus dan November, dengan tujuan untuk merefleksikan perubahan dalam pasar ekuitas yang mendasarinya secara tepat waktu, sementara membatasi perputaran indeks yang tidak semestinya. Selama tinjauan indeks tengah tahunan Mei dan November, indeks diimbangi kembali dan titik batas kapitalisasi kecil dihitung ulang.
Rebalancing Indeks MSCI 10 November 2020
Pada tanggal 10 November 2020, MSCI mengumumkan secara serentak hasil rebalancing MSCI Global Standard Indexes dan MSCI Global Small Cap Indexes. Semua perubahan akan dilakukan sejak penutupan pasar tanggal 30 November 2020, dan berlaku efektif mulai tanggal 01 Desember 2020.
Berikut ini perubahan Indeks MSCI yang berlaku untuk Indonesia :
MSCI Global Standard Indexes
- Saham yang dimasukkan : MDKA, TOWR
- Saham yang dikeluarkan : HMSP, EXCL
Saham-saham yang masuk dalam indeks MSCI Global Standard Indexes umumnya dipilih berdasarkan kinerja fundamental, likuiditas, dan kapitalisasi pasar yang besar. Jadi jangan heran kalau saham yang masuk dalam MSCI Global Standard Indexes umumnya juga merupakan penghuni indeks LQ45. Adapun saham yang masuk MSCI Global Standard Indexes antara lain MDKA, TOWR, sedangkan saham yang keluar antara lain HMSP, EXCL.
Untuk mengetahui daftar saham penghuni MSCI Global Standard Indexes silakan klik disini.
MSCI Small Cap Indexes
- Saham yang dimasukkan : BRIS, CARE, FREN, TINS, EXCL
- Saham yang dikeluarkan : LPPF, TAMU, RALS, SSMS
Saham-saham yang masuk dalam indeks MSCI Small Cap Indexes umumnya dipilih berdasarkan kinerja fundamental, likuiditas, dan kapitalisasi pasar yang relatif kecil. Indeks ini bisa menjadi acuan bagi para investor yang ingin memilih saham berdasarkan kapitalasi pasar yang relatif kecil. Adapun saham yang masuk MSCI Small Cap Indexes antara lain BRIS, CARE, FREN, TINS, EXCL, sedangkan saham yang keluar antara lain LPPF, TAMU, RALS, SSMS.
Kesimpulan
Saham-saham yang berhasil masuk ke dalam Indeks MSCI tentunya akan memberikan efek positif, serta menambah daya tarik bagi saham-saham tersebut. Pasalnya, MSCI menjadi salah satu acuan investor global dalam berinvestasi di saham Indonesia. Namun, bukan berarti saham yang dimasukkan dalam MSCI akan serta merta naik harganya, ataupun yang dikeluarkan dari MSCI akan turun harganya. Hal itu tergantung dari fundamental perusahaan dan sentimen pasar yang ada. Sebagai investor bijak, sebaiknya kita selalu memperhatikan kondisi fundamental dan berita mengenai perusahaan yang kita investasikan 🙂

Founder www.nabungsaham.id. Profesional trader & investor. Phone/WA: 081310008550