Perbedaan Antara “Growth Investing” dan “Value Investing”

Sebagai seorang investor, penting untuk diingat bahwa ada lebih dari satu strategi menghasilkan uang di pasar saham. Ketika mencari strategi investasi, yang terpenting adalah mengetahui potensi risiko dan perbedaan di antara masing-masing strategi. Pada artikel ini kami akan fokus membahas tentang growth investing dan value investing, dua strategi yang cukup terkenal dalam investasi saham. Kedua strategi ini sama-sama berusaha memberikan hasil terbaik, perbedaan nyata antara keduanya adalah pada segi pendekatannya.

Growth Investing

Seorang investor yang ingin berinvestasi untuk jangka waktu yang sangat panjang harus melihat ke dalam growth investing. Investasi ini tidak akan memberikan pengembalian yang cepat, namun hasil investasinya bisa luar biasa. Growth stock (saham yang sedang tumbuh) adalah saham di perusahaan dengan momentum yang kuat, menggunakan setiap sumber daya untuk memperluas produk atau layanan mereka untuk menghasilkan lebih banyak pendapatan dan mendominasi pasar tertentu. Investor membeli saham ini dengan ekspektasi harga saham tersebut akan meningkat terus dan mendapatkan keuntungan banyak ketika dijual.

Walaupun growth investing memiliki potensi untuk menawarkan pengembalian yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan value investing, di sisi lain growth investing cenderung memiliki lebih banyak volatilitas. Risikonya adalah penurunan harga tiba-tiba pada saham karena pendapatan negatif atau berita buruk tentang perusahaan. Jadi ingat, volatilitas adalah bagian dari pertumbuhan – potensi kenaikan yang lebih tinggi diiringi dengan risiko lebih tinggi dari sisi negatifnya.

Value Investing

Value investing didefinisikan sebagai perusahaan yang harga sahamnya tidak mencerminkan nilai mereka. Investor yang menganut value investing aktif berburu saham yang mereka yakini undervalued oleh pasar tetapi masih memiliki potensi kenaikan yang kuat. Saham-saham ini dianalisis dengan membandingkan nilai intrinsik perusahaan dengan nilai pasar saat ini. Nilai intrinsik suatu perusahaan ditentukan dengan mengevaluasi aspek fundamental perusahaan termasuk model bisnis, manajemen, laporan keuangan dan situasi persaingan. Ketika nilai intrinsik perusahaan lebih tinggi dari nilai pasar saat ini, saham dianggap undervalued.

Agar konsisten, investor value investing harus mengingat bahwa saham ini harus menjadi bagian dari strategi jangka panjang. Ketika membeli saham Anda, pilih perusahaan dengan produk atau layanan yang Anda yakini. Seperti halnya investasi dan sebelum Anda membeli saham apa pun, pastikan untuk meneliti semua aspek perusahaan untuk membuat keputusan investasi yang lebih cerdas untuk portofolio Anda.

Sumber gambar: http://www.visualcapitalist.com/elite-growth-investors-pick-stocks/

Share:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Open chat
1
Scan the code
Halo 👋
Silakan chat WA kami untuk bantuan dan pertanyaan seputar layanan NabungSaham.id